Minggu, 21 Februari 2010

cerpen "Terjebak Cinta Tante Monic"

Terjebak Cinta Tante Monic

Mungkin sudah menjadi hal biasa di jaman sekarang. Para wanita seperti mahasiswa, pelajar SMA, para perawan tua,dan bahkan para janda-janda yang masih doyan bercinta. Mereka berlomba mendapatkan cinta para berondong2 muda dan tampan. Disini saya akan mengisahkan tentang tante monic dan gebetannya yang ga lain adalah seorang mahasiswa.

Kisah ini bermula saat mobil tante Monic bertabrakan dengan sepeda motor seorang pemuda alim & tampan bernama Reza. Awalnya tante Monic marah besar, namun mendengar Reza yang dengan sopan meminta maaf padanya, tante Monic jadi enggan memarahinnya. Malah ia mengagumi ketampanan pemuda tersebut.

“maaf tante, saya yang salah tadi ga liat mobil tante pas mau belok, sekali lagi maaf “ujar Reza dengan sopan.

“akh ga papa saya juga salah tadi ga liat kamu mau belok,,” jawab tante Ronic sambil tersenyum genit.

“oh ya kenalin nama saya Monic...!!!!” tanpa basa basi lagi tante monic memperkenalkan diri.

“oh iya tante,,,..!! saya Reza..” jawab Reza sedikit bingung. Setelah mereka mengobrol sebentar Reza pun pamit dengan alasan ingin segera ke kampus. Namun dengan sengaja tante Monic mencegahnya.

“oh jadi kamu masih kuliah yah, ngambil jurusan apa?” tanyanya tanpa memperdulikan reza yang tak nyaman mengobrol dengannya di pinggir jalan.

“saya kuliah di*** jurusan teknik mesin tante.” Jawab Reza sekenanya

“oh iya ini nomor tante,081223344***, tante minta nomor hp kamu yach...?” sebenarnya Reza enggan memberi nomornya, namun karena tante Monic terus memaksa jadilah dia memberikan nomornya dengan sangat terpaksa.

Setelah memberikan nomornya Reza pamit pergi ke kampus, tante Monic sempat menawarkan untuk mengantarnya, namun dengan cepat Reza menolak tawaran tante Monic tersebut. Sesampainya di kampus, tiba-tiba hp Reza bunyi. Dari layar tertera nama tante monic. Sms tersebut tentu sangat mengganggu Reza yang bisa di kategorikan anak baik-baik. Namun secara tidak sengaja Dodi teman sekelasnya yang juga sahabat Reza membaca sms tersebut “ senang kenalan dengan cowok seganteng kamu Reza, kapan2 boleh kita pergi nonton berdua.” Begitu dodi membaca sms tersebut, ia langsung ketawa dan menanyakan

“ sapa nih za, tumben lo di sms sama cewe...????.” tanya dodi penasaran.

“akh ni Cuma sms iseng aja,,,!!” jawab Reza bohong, namun dodi bukan orang yang bodoh, ia tak dapat dengan mudah di bohongi.

“alah jujur aja deh lo, sapa ne cewe, ga biasanya lo dapet sms kaya ginian...udah jujur aja deh ma gue!” paksa dodi

“itu..itu tante-tante yang tadi nabrak motor gue ..“ jawab Reza ragu.

“tante-tante, ko dia bisa tau nomor hp lo sih.” Tanya dodi semakin penasaran. Dodi bukanlah cowok baik-baik seperti Reza, mereka berdua bagai air dan api, Dodi seorang pemuda tampan dan bergonta ganti pacar, sedangkan Reza adalah pemuda alim yang takut berpacaran. Walaupun mereka berdua sangat berbeda, namun mereka bisa berteman baik. Kadang dodi memgajari hal yang tidak baik pada Reza. Begitu pula sebaliknya.

Reza menceritakan semua kejadian yang dialaminya tadi pagi pada dodi. Dengan harapan dodi memberi solusi padanya bagaimana cara menolak ajakan tante tersebut. Namun

“ akh bego banget sih loe za, da rejeki nomplok malah lo tolak!!” jawab dodi yang semakin membuat Reza tak mengerti.

“maksud loe...!!” tanya Reza tak mengerti

“lo kan sering kurang duit buat bayar kos ma semesteran, nah kenapa ga loe pacarin aja tuh tante genit itu, trus loe plorotin deh duitnya. Nih yah dengan ketampanan yang lo punya dengan sedikit senyum aja bisa bikin tante ini klepek2 sama lo. Udah gitu dia pasti nurutin semua yang lo mau,, percaya deh sama gue!” saran dodi

Sontak aja Reza langsung menolak,

“akh gila lo di, lo pikir gue gigolo apa..” tolak Reza

“akh jaman sekarang mah udah banyak yang kayak gituan lonya aja yang ga gaul... kalo lo pengen cepet kaya tanpa kerja keras ya ini jalan satu-satunya.” Dodi menjelaskan

“ga akh...ga sudi gue pacaran ma tante-tante girang kaya gitu.” Tolak Reza seraya pergi.

Dalam batin Reza membenarkan semua yang dikatakan dodi sahabatnya. Dia memang sedang kekurangan uang. Dan gaji dari kerja part time yang ia kerjakan pun masih jauh dari cukup untuk membiayai kuliahnya. Di kamarnya ia terus memikirkan kata-kata dodi. Sampai suatu ketika

“kamu dah nyampek mana za?” suara telepon tante monic

“aku dah di depan bioskop tante!” jawab reza ragu, sebenarnya semua ini bertentangan dengan batin reza, namun dengan iming2 uang seperti yang dikatakan dodi, semua keraguan menjadi hilang.

“tante dah pesen tiket sama popcorn nih.” Ujarn tante monic setelah bertemu reza sambil tersenyum genit.

“iya tante, maaf ngrepotin” jawab reza gugup

“akh kamu ko panggil tante sih, panggil aja monic yach.” Ujanya bertambah genit membuat reza semakin gugup. Tante monic yang melihat kegugupan reza malah semakin gemas dengan cowok ganteng satu ini.

Didalam bioskop terjadi sesuatu yang sangat mengejutkan reza, setengah jam film diputar tangan genit tante monik mulai menggerayangi tubuh reza. Ia menggenggam erat tangan pemuda itu,dan tanpa disangka sebelumnya, reza yang sedang konsentrasi menonton tiba-tiba di tolehkannya wajah reza menghadap tante monic dan ia segera mencium bibir pemuda ganteng tersebut. Sontak aja pastinya reza ga siap dengan semua itu namun ia membiarkan tante monic mencium bibirnya. Malah ia menikmatinya. Tak cukup sampai di situ. Setelah film selesai mereka berhenti di pinggir sebuah danau yang tempatnya lumayan sepi. Di sana di dalam mobil, mereka bercumbu bak sepasang kekasih sedang di mabuk asmara. Dan kini reza tak malu2 lagi untuk bercumbu dengan tante monic.

“reza ciumamu...tante suka...” ujar tante monic di tengah ciuman mereka

Reza tak menggubris dan terus mencumbui tante monic. Dan kencan mereka berakhir di hotel didekat danau. Hubungan mereka terus berlanjut. Dan pada suatu hari,

“reza.... ekh di, itu kan reza temen kuliah lo..” suara rani pacar dodi

“ mana....!!!” dodi melihat sekeliling

“itu yang gandengan sama tante2 di depan toko kue itu lho.” Rani menunjuk sebuah toko kue.

“eekh iya bener Reza... ngapain dia disitu, sama tante2 lagi.”dodi penasaran

“kita ikutin aja yuk..”ajak rani

“akh ga usah, itu kan bukan urusan kita” tolak dodi, namun sebenarnya dia juga penasaran. Hanya dia tak mau kejelekan sahabatnya sampai dekitahui rani yang merupakan biang gosib di kampus.

Keesokan harinya kuliah libur, dodi berniat pergi ke kos Reza untuk menanyakan tentang apa yang sebenarnya terjadi kemaren. Namun sesampainya di kos reza, betapa kagetnya dodi ketika melihat dari jendela apa yang sedang di lakukan Reza dengan seorang wanita. Dodi shock ketika melihat Reza sedang bercumbu mesra dengan seorang wanita. Wanita itu tidak lain adalah tante monic. Dodi segera mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu dan menunggu di teras depan. 2 jam berlalu ketika dodi hendak pergi, terdenger suara pintu di buka dan wanita yang bersama dengan reza tadi keluar dan kemudian pergi. Reza tampak kaget melihat dodi sudah didepan pintu dengan pandangan mata tajam. Reza pun menceritakan yang sebenarnya. Reza mematuhi nasehat yang di berikan dodi beberapa bulan yang lalu. Ia menerima ajakan tante monic untuk kencan dan kemudian mereka berpacaran. Dodi benar, tante monic memberikan semua yang Reza inginkan. Semua kebutuhan hidup reza di biayai oleh tante monik, biaya semesteran, bayar kos dan lain sebagainya, bahkan reza rencananya akan di belikan mobil oleh tante monic. Hubungan mereka sudah berjalan 2 bulan. Dan selama itu pula tante monic menuruti semua kemauan Reza. Dodi tak menyangka temennya yang alim itu bisa ber buat senekat itu hanya demi uang. Namun dodi juga tak menyalahkan tindakan yang dilakukan temannya. Ia malah mendukung tindakan temannya tersebut. Malah tante monic memperkenalkan dodi pada temannya yang juga kesepian. Mereka berdua telah terjebak dalam cinta tante2 kesepian.